CALIFORNIA – Cuplikan dalam film Sci-Fi, diceritakan keberadaan sebuah planet lain seukuran Bumi yang mengorbit di sisi lain dari Tata Surya dan tertutupi oleh Matahari. Kononnya, planet-planet tersebut bakal menjadi ancaman bagi Bumi di masa mendatang. Namun benarkah planet lain itu benar-benar ada?
Pekan lalu, diumumkan bahwa para peneliti telah mengemukakan bintang Red Dwarf, disertai dengan bintang Brown Dwarf yang lebih kecil melewati tepi tata surya 70.000 tahun lalu. Bintang tersebut juga dikenal dengan nama Bintang Scholz sesuai dengan nama sang penemu Ralf-Dieter Scholz asal Jerman.
Spekulasi pun berkembang dan menyebutkan kemungkinan ada kehidupan alien dari bintang yang berjarak 0.8 tahun cahaya dari matahari itu bergerak menuju sistem bernama Oort Cloud. Hal tersebut lalu divalidasi oleh ilmuwan bernama Richard Muller dari Universitas Berkeley yang mengklaim keberadaan bintang pendamping tersebut.
Bintang bernama Nemesis itu diduga mengorbit Matahari pada jarak besar dan diklaim bertanggung jawab atas kepunahan massal di Bumi yang akan terjadi setiap 27 juta tahun. Richard Muller bahkan memperkirakan jika bintang tersebut bergerak mendekat menuju sistem Oort Cloud dalam interval tertentu, dapat menyebabkan hujan komet besar dekat Matahari, maningkatkan suhu di Bumi, bahkan menyebabkan kepunahan.
Selain teori bintang Nemesis, dikemukakan pula sebuah teori yang menyatakan kemungkinan adanya sebuah planet yang bersembunyi di balik Matahari. Teori itu memaparkan konsekuensi jika planet misterius tersebut berputar pada orbitnya, maka akan terjadi perpotongan orbit yang dapat menyebabkan tabrakan antarplanet terjadi.
Walau kedua teori mengenai bintang Nemesis dan planet tersembunyi tersebut hingga saat ini belum dapat dibuktikan kebenarannya, para ilmuwan akan terus melakukan penelitian, hingga dapat dibuktikan kebenaran akan ancaman planet lain terhadap Bumi. Demikian dilansir laman Inquisitr dan Okezone, Kamis (26/2/2015). (*)