Beni Faisal |
BANDAR LAMPUNG - Kasus penembakan hingga tewas Pemimpin Redaksi (Pemred) Surat Kabar Mingguan (SKM) Fokus Lampung, Beni Faisal (42) oleh sejumlah orang tidak dikenal, diduga kuat berkaitan dengan pemberitaan yang pernah ditulis di medianya.
Ketua Komisi Informasi Provinsi Lampung, Juniardi, mengatakan Beni selama ini mengeluh soal banyaknya tekanan, terkait pengungkapan korupsi dan penyimpangan proyek pemerintah.
"Saya mencurigai peristiwa ini ada hubungannya dengan tugas-tugas jurnalistik," ungkap dia, Senin (26//1/2015).
Juniardi yang juga rekan dekat Benny mengatakan, korban sempat bercerita soal tekanan-tekanan yang dia terima. Juniardi pun mengajak para wartawan untuk mengungkap kasus ini. Jurnalis, kata dia, harus menekan polisi agar bekerja profesional dan tidak bermain-main dalam kasus ini.
Juniardi yang juga rekan dekat Benny mengatakan, korban sempat bercerita soal tekanan-tekanan yang dia terima. Juniardi pun mengajak para wartawan untuk mengungkap kasus ini. Jurnalis, kata dia, harus menekan polisi agar bekerja profesional dan tidak bermain-main dalam kasus ini.
"Apalagi aparat penegak hukum kerap lebih berpihak kepada kekuasaan dan uang," ujarnya, seperti dilansir Tempo.
Benny, warga Jalan Pulau Raya 3 Nomor 38 Kelurahan Way Kandis, Kecamatan Tanjungseneng, Bandar Lampung, tewas ditembak oleh orang tak dikenal pada Minggu malam (25/1/2015). Benny tewas dengan luka tembak yang tembus hingga ke punggung.
Benny, warga Jalan Pulau Raya 3 Nomor 38 Kelurahan Way Kandis, Kecamatan Tanjungseneng, Bandar Lampung, tewas ditembak oleh orang tak dikenal pada Minggu malam (25/1/2015). Benny tewas dengan luka tembak yang tembus hingga ke punggung.
Kepala Satuan Reserse Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung, Komisaris Deri Agung Wijaya, mengatakan, pihaknya masih memeriksa saksi serta mengumpulkan informasi di lapangan. Dia menegaskan penyidik bekerja profesional.
"Belum diketahui motifnya. Mudah-mudahan para tersangka dapat segera ditangkap," harapnya. (*)