Jalur Alternatif Jembatan Ambruk di Lampung Tengah Tak Layak - MEDIA ONLINE

Hot

Thursday, January 29, 2015

Jalur Alternatif Jembatan Ambruk di Lampung Tengah Tak Layak


LAMPUNG - Karena masih berupa tanah merah yang becek, jalur alternatif yang ditunjuk petugas pasca-ambruknya jembatan Lempuyang Bandar, Kecamatan Way Pengubun, Kabupaten Lampung Tengah pada Selasa (27/1/2015) lalu, dinilai tidak layak dan banyak portal liar. Selain itu, jalur tersebut juga rawan pemalakan dan aksi begal. Jalur pertama yang disediakan yaitu melalui Jalan 45-Pondok Pesantren Darrusalam-Perkebunan Nanas Umas Jaya (OP 1). 

Seorang warga Bandar Lampung, Wahyu (32), yang sempat melintasi jalan alternatif itu mengatakan, cuaca yang kerap hujan membuat jalan yang dilintasi menjadi banyak genangan air, sehingga setiap pengguna jalan yang melintas harus meningkatkan kewaspadaan. 

"Bukan hanya kendaraan kecil, kendaraan besar juga sementara melintas di titik sama sehingga tampak kesemerawutan lalu lintas," jelasnya.. Selain itu, pada jalur alternatif tersebut juga kerap dimanfaatkan sejumlah warga setempat untuk meminta-minta dengan modus portal. 

"Banyak sekali (portal). Sepanjang jalan Umas Jaya ke jalan 45 ada delapan titik. Ini perlu penjagaan polisi, karena warga Bandar Agung saja (yang dekat lokasi) dimintain (duit), apalagi orang jauh," ujar Wahyu. Begitu juga di jalur kedua melalui Jalur Kayu Palis-Transad Seng-Jalan Laut yang juga melintasi perkebunan karet dan sawit serta perkampungan warga, kondisinya buruk dan minim penerangan. 

Jembatan Lempuyang memiliki lebar 8 meter dan panjang 18,5 meter dibangun sejak tahu 1979 silam merupakan Lintas Sumatera penghubung Palembang - Lampung. Sejak awal dibangun, belum pernah ada pemeliharaan dari pemerintah pusat. 

Kadis Bina Marga Provinsi Lampung Budhi Dharmawan mengatakan, pihaknya sedang menginventarisir kerusakan jembatan tersebut. 

"Info dari Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional III, jembatan bailey (darurat) dalam perjalanan dari Palembang menuju lokasi, diperkirakan malam nanti sudah sampai dan akan di-set up di lokasi existing jembatan yang putus," ungkapnya, seperti dilansir Kompas

Diketahui, Jembatan Lempuyang pada Selasa (27/1/201) lalu ambruk saat truk bermuatan batu bara dari Sumatera Selatan melintas. Diduga, truk tersebut bermuatan lebih dari ambang batas yang ditentukan. Sementara itu, kepolisian sudah menempatkan personelnya di sejumlah titik untuk mengatur arus lalu lintas. (*)


Post Top Ad