LAMPUNG - Terkait persoalan melambungnya harga cabai di pasaran, sikap dari pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terkesan tidak mampu berbuat banyak. Pemerintah menganggap fluktuasi harga komoditi ini merupakan hal yang biasa.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah Lampung, Kurnardi, mengatakan, melambungnya harga cabai di pasaran akhir-akhir ini merupakan hal yang biasa. Menurutnya, fluktuasi harga cabai tersebut adalah sebuah dinamika produksi yang memang kerap terjadi.
"Meskipun begitu, pemerintah tidak lepas tangan dalam mengatasi melambungnya harga cabai di pasaran, dan tetap berupaya mencarikan solusinya. Apalagi saat ini sudah mulai musim penghujan, dan beberapa daerah juga mulai panen," ujarnya, Senin (5/1/2015).
Kusnardi menegaskan, meskipun harga cabai di pasaran relatif tinggi, namun pihaknya memastikan tidak ada persoalan dengan ketersediaannya.
"Sekarang ini ribut masalah harga cabai. Ya, itu biasalah, dinamika produksi. Tapi, kami tetap berupaya mencarikan solusi dan mengendalikan harganya," janji dia, seperti dilansir rri.co.id.
Diketahui, harga cabai merah besar di sejumlah pasar di Kota Bandar Lampung dalam sepekan terakhir masih bertahan tinggi, sekitarr Rp.80.000 per kilogramnya. Sementara harga cabai rawit berkisar antara Rp 60.000 sampai Rp 70.000 per kilogram.
Tingginya harga cabai tersebut dikarenakan pasokan berkurang. Sementara permintaan terus meningkat sejak menjelang perayaan Natal dan menyambut Tahun Baru. (*)
Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah Lampung, Kurnardi, mengatakan, melambungnya harga cabai di pasaran akhir-akhir ini merupakan hal yang biasa. Menurutnya, fluktuasi harga cabai tersebut adalah sebuah dinamika produksi yang memang kerap terjadi.
"Meskipun begitu, pemerintah tidak lepas tangan dalam mengatasi melambungnya harga cabai di pasaran, dan tetap berupaya mencarikan solusinya. Apalagi saat ini sudah mulai musim penghujan, dan beberapa daerah juga mulai panen," ujarnya, Senin (5/1/2015).
Kusnardi menegaskan, meskipun harga cabai di pasaran relatif tinggi, namun pihaknya memastikan tidak ada persoalan dengan ketersediaannya.
"Sekarang ini ribut masalah harga cabai. Ya, itu biasalah, dinamika produksi. Tapi, kami tetap berupaya mencarikan solusi dan mengendalikan harganya," janji dia, seperti dilansir rri.co.id.
Diketahui, harga cabai merah besar di sejumlah pasar di Kota Bandar Lampung dalam sepekan terakhir masih bertahan tinggi, sekitarr Rp.80.000 per kilogramnya. Sementara harga cabai rawit berkisar antara Rp 60.000 sampai Rp 70.000 per kilogram.
Tingginya harga cabai tersebut dikarenakan pasokan berkurang. Sementara permintaan terus meningkat sejak menjelang perayaan Natal dan menyambut Tahun Baru. (*)