JAWA TIMUR -
Cabang olahrga senam kontingen Lampung di PON Remaja I Jawa Timur
meraih medali emas dan perak, dari dua pesenam putri yang turun di
gelanggang senam Ritmik, di Hall Senam Nusantara Citraland Surabaya,
Minggu (14/12/2014).
Tri
Wahyuni yang turun di peralatan Bola, berhasil meraih angka 1.135,
namun tidak dapat melampaui pesenam DKI Jakarta Adisty Chandra yang
mengumpulkan point 1.310. Medali perunggu dalam nomor ini diraih pesenam
asal Sumatera barat, Nabilla de Aliif dengan skor 982.
Sementara
Wahyu Yolanda Sari dengan tampil percaya diri mampu menarik simpati
wasit dan penonton yang memadati gedung Senam milik Persani Jawa Timur
itu, dan meraih angka 1.315, berhasil mengungguli pesenam Jawa Timur
ajeng Putri dengan nilai 1.038 dan pesenam Sumatera barat Nabiela dengan
poin 930 yang hanya meraih medali perak dan perunggu.
Dengan
demikian target yang ditetapkan Persani Lampung terlampaui, karena
sebelumnya senam hanya mentargetkan 1 medali emas, dengan mengirim 2
pesenamnya.
“Kami
sangat bangga dengan daya juang anak-anak yang mampu tampil maksimal
dan luar biasa, sehingga Yolanda mampu meraih medali emas, dan Tri
medali perak. Ini pengalaman yang luar biasa buat anaka-anak,” kata
Yulianti, pelatih senam Lampung usai penyerahan medali di cabang Senam
Ritmik, seperti dilansir detiklampung.com.
Sementara,
tim sepakbola Lampung harus mengubur impiannya masuk final cabang
terfavorit ini, setelah gagal membendung laju tuan rumah Jawa Timur di
pertandingan semifinal yang berlangsung di stadion Jenggolo, Sidoarjo,
Minggu.
Pelatih Jawa Timur, Mursyi E, mengatakan bahwa ia mengerti benar kondisi pemain Lampung yang kelelahan akibat pertandingan keras Sabtu sore, sehingga ia menginstruksikan pemainnya untuk main cepat dari kaki ke kaki dan melakukan pengawalan ketat setiap pemain depan Lampung.
Ini terbukti, dua pemain depan Lampung Raeis dan Idham Sanuri tidak mampu bergerak bebas dan tidak berkembang sama sekali, bahkan bola-bolanya hilang jika memasuki kotak penalti Jawa Timur.
Hasil ini membawa tuan rumah ke partai puncak yang akan dimainkan Senin (15/12) menjelang penutupan PON Remaja I di stadion Gelora Dewata, dan Lampung bermain menghadapi Maluku Utara yang kalah dari Jawa Tengah di semifinal lainnya.
Final ideal PON Remaja memang akhirnya terjadi antara Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kedua tim ini memiliki materi pemain yang merata dan skill yang mumpuni. Sedangkan Lampung bertemu Maluku Utara. (*)
Pelatih Jawa Timur, Mursyi E, mengatakan bahwa ia mengerti benar kondisi pemain Lampung yang kelelahan akibat pertandingan keras Sabtu sore, sehingga ia menginstruksikan pemainnya untuk main cepat dari kaki ke kaki dan melakukan pengawalan ketat setiap pemain depan Lampung.
Ini terbukti, dua pemain depan Lampung Raeis dan Idham Sanuri tidak mampu bergerak bebas dan tidak berkembang sama sekali, bahkan bola-bolanya hilang jika memasuki kotak penalti Jawa Timur.
Hasil ini membawa tuan rumah ke partai puncak yang akan dimainkan Senin (15/12) menjelang penutupan PON Remaja I di stadion Gelora Dewata, dan Lampung bermain menghadapi Maluku Utara yang kalah dari Jawa Tengah di semifinal lainnya.
Final ideal PON Remaja memang akhirnya terjadi antara Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kedua tim ini memiliki materi pemain yang merata dan skill yang mumpuni. Sedangkan Lampung bertemu Maluku Utara. (*)