Dini Esfandiari dan Shofi Delaila Herdi, siswa SMA Semesta Semarang, yang menciptakan alat pesan makanan digital sederhana bernama Mini Multi Commander (MMC). (Foto: detikcom, Sabtu (7/7/2012). |
LAMPUNG - Seorang mahasiswa di Provinsi Lampung berhasil menciptakan alat pemesan menu makanan digital dengan biaya pembuatan yang murah.
Deni
Permana, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya
Lampung merupakan pencipta alat tersebut. Menurut Deni, karya ini
terinspirasi dari maraknya pemanfaatan teknologi informasi (IT) untuk
kuliner.
Mahasiswa
Jurusan Sistem Komputer ini mencoba mengefisiensikan pemesanan makanan
di restoran dengan teknologi informasi. Dengan perangkat ini konsumen
tak perlu repot-repot lagi meninggalkan meja makan hanya untuk memesan
menu yang diinginkan.
"Begitu
juga dengan pemilik restoran, tak perlu mendatangi konsumen hanya untuk
mencatat menu yang akan dipesan. Tinggal pencet tombol daftar menu yang
tertera, maka secara otomatis langsung terhubung pada kasir," kata
Deni, seperti dilansir bisnis.com, Jumat (19/12/2014).
Mahasiswa
semester akhir ini menambahkan, alat yang diciptakan terdiri dari dua
perangkat yang masing-masing diletakkan di meja makan dan user/kasir.
Pada
perangkat tersebut, pengunjung dapat melihat daftar menu makanan dan
minuman yang tersedia di restoran lengkap dengan harganya.
Daftar
menu disusun berdasarkan penomoran sehingga pengunjung yang ingin
memesan cukup menekan nomor-nomor menu yang dipilih. Menu yang dipesan
pengunjung secara otomatis akan tampil di layar komputer yang diletakkan
di kasir. Meja berapa, jenis menu yang dipesan dan total biaya yang
harus dikeluarkan, semua tertera pada monitor tersebut.
"Untuk
menghubungkan perangkat satu yaitu meja makan dengan lainnya, kasir,
saya menggunakan koneksi gelombang RF atau Radio Frequency," ujar Deni.
Selain
lebih mudah, mahasiswa penyuka sepak bola ini mengaku lebih memilih
gelombang radio dibandingkan dengan wifi karena harganya yang lebih
murah dengan kinerja yang tak kalah baik.
Menurutnya, sejauh ini sudah banyak perangkat IT yang dimanfaatkan untuk memudahkan pemesanan makanan dan minuman di restoran.
Baru-baru
ini yang sedang marak adalah pemanfaatan tablet yang dapat menampilkan
menu yang tersedia sehingga pengunjung tinggal meng-klik jenis menu yang
dinginkan. Hanya saja, kata dia, untuk menggunakan perangkat tersebut
biayanya relatif mahal.
"Perangkat
yang digunakan adalah gadget, instalasi wifi dan komputer. Karenanya,
saya mencoba menciptakan alat yang manfaatnya sama tetapi harganya lebih
terjangkau. Alat ini tidak membutuhkan instalasi wifi, hanya
menggunakan gelombang radio dengan jarak koneksi hingga 30 meter," kata
anak bungsu dari lima bersaudara ini.
Selama
tiga bulan, Deni fokus menciptakan alat ini dan diakuinya tidaklah
mudah. Penyusunan program aplikasi dengan menggunakan visual basic
menjadi bagian tersulit yang dilalui Deni untuk menyelesaikan alat
tersebut.
Dengan
Semakin berkembangnya bisnis kuliner, dia berharap karyanya dapat
dimanfaatkan secara nyata. Hal itu selain karena lebih efisien,
mengaplikasikan karyanya ini tidak membutuhkan banyak biaya. (*)