UD Berkah Jaya Kebanjiran Pelanggan - MEDIA ONLINE

Hot

Tuesday, October 16, 2012

UD Berkah Jaya Kebanjiran Pelanggan

TUNJUKKAN: Guntoro Owner UD. Berkah Jaya yang beralamat di Jalan Sam Ratulangi No.1 Gedong Air menunjukan salah satu barang yang dijual di tokonya. FOTO SISKA

BANDARLAMPUNG -  Mulanya hanya memberitahu dan mempromosikan dari teman ke teman, namun kini siapa yang tak kenal UD. Berkah Jaya yang beralamat di Jalan Sam Ratulangi No.1 Gedong Air. Usaha yang bergerak dibidang Material tersebut, menjual beberapa produk yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan seperti kayu, batu bata, pasir dan genting dari bermacam varian.
 
Dengan pelayanan yang baik, yakni memberikan harga relatif terjangkau. Usaha yang dibangun sejak tujuh tahun lalu ini, tengah kebanjiran pelanggan. Baik dari dalam maupun dari luar daerah Lampung.  Karena itu Guntoro selaku pemilik Usaha Dagang tersebut menyerap 7 karyawan yang dijadikannya sekretaris, driver (sopir) dan asisten driver.
 
“Motivasi saya membuka usaha yang bergerak dibidang material pembangunan ini, karena saat ini material prospeknya sangat bagus dan semakin meningkat. Kebutuhan akan pembangunan juga tidak akan pernah usai. Walau semakin lama semakin sulit mendapatkan suplayer produk, tapi semakin banyak juga dicari orang dan harganya semakin bersaing. Produk pembangunan seperti ini sifatnya sama dengan sembako, yakni memang suatu kebutuhan,” ujarnya menjelaskan.
 
Modal awal yang dibutuhkan untuk membuka usaha tersebut Rp 20 juta, satu buah mobil truk dan pinjaman beberapa kayu senilai Rp30juta dari temannya. Namun dengan mengusung target penjualan, yakni mampu menjual 60 sampai dengan 100 kubik perbulan. Setiap bulannya ia mendapatkan omset yang menggiurkan, mencapai Rp150 juta hingga Rp200 juta.
 
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa kerugian juga pernah dialami pria 39 tahun tersebut. “Pernah saya menggengam sebuah proyek yang cukup besar. Dia mengambil beberapa produk dalam jumlah yang banyak, namun sampai pada saat ini tidak dibayar. Memang saya tidak membawa ke jalur hukum, karena saya anggap saja bukan rejeki saya. Daripada saya memikirkan hal itu terus-menerus dan membelakangi usaha saya. Lebih baik saya fokus kedepannya dan mengambil semua pelajaran tersebut,” ucapnya kepada Lampung NewsPaper.
 
Berkenaan dengan produk yang dijualnya, pria yang kerap di sapa Igun membeberkan, bahwa produk pertama dan paling banyak di perusahaanya adalah kayu yang disuplay langsung dari Palembang, Padangcermin, Lampung barat, Way Kanan, Lampung Timur, Lampung Selatan. Sedangkan untuk bahan – bahan lain di belinya di  Pringsewu dan Karanganyar.
 
Harga jualnya pun bervariasi untuk 1 ikat kayu yang terdiri dari 6 batang dijualnya dengan harga Rp100 ribu. Untuk pembelian 500 batang batu bata dihargainya Rp165 ribu. Sedangkan untuk membeli pasir yang saat ini tengah laris, 1 mobil pick-up di patoknya nilai Rp180 ribu. Sementara untuk 500 unit genting dibanderol Rp450 ribu. Semuanya sudah termasuk harga antar.
    
Ia pun mendapatkan suplay produk setiap bulannya secara tidak bersamaan, tergantung kebutuhan produk dan pesanan pelanggannya. “Harapan saya kedepannya ingin membuka toko besi dan toko properti di lokasi ini dan di Hajimena. Usaha kecil lainnya yang sedang saya jalankan adalah menyewakan beberapa mobil truk kepada rekan - rekan hanya dengan harga Rp250 ribu sehari,” pungkasnya. (shi/eka)

Post Top Ad