Mustafa Dapat Rekomendasi dari PDIP, Kader Kecewa - MEDIA ONLINE

Hot

Thursday, June 25, 2015

Mustafa Dapat Rekomendasi dari PDIP, Kader Kecewa

Mustafa

LAMPUNG - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) melalui DPD PDIP Lampung, menyerahkan rekomendasi kepada pasangan bakal calon bupati Lampung Tengah dan wakil bupati Lampung Tengah (Lamteng), Mustafa dan Loekman Djoyosoemarto, untuk maju dalam pilkada serentak pada 9 Desember 2015 mendatang. 

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDIP Lampung, Suhardi Buyung, Kamis (25/6/2015), mengatakan, DPP PDIP sudah mengeluarkan rekomendasi calon bupati dan wakil bupati Lampung Tengah.

"Ya, rekomendasi baru Lamteng. Satu paket, Mustafa-Loekman," kata dia saat dihubungi. Menurut Buyung, alasan PDIP memberikan dukungan kepada pasangan itu, berdasarkan survei elektabilitas dan popularitasnya tinggi di mata masyarakat.

"Mungkin besok atau lusa, kami serahkan rekomendasinya. Kita koordinasi dulu dengan Pak Mustofa. Mudah-mudahan besok," jelas Buyung.

Dia mengatakan, untuk tujuh kabupaten/kota lain Lampung yang menggelar pilkada belum ada rekomendasi. Sebab, DPP PDIP masih menyeleksi calon kepala daerah di seluruh Indonesia.

"Untuk yang lain belum, di DPP sedang membahas calon kepala daerah, se-Indonesia ada 200 daerah yang menggelar pilkada, jadi giliran," ujarnya.

Disinggung apakah Pilkada Kota Metro, PDIP akan memberikan dukungan kepada Ahmad Pairin. Dia belum bisa banyak berkomentar. Namun, sepertinya PDIP akan mengarah ke Pairin.

"Metro belum. Memang mengarah ke Pairin. Tapi ya, mudah-mudahan sesuai usulan," kata dia.

Buyung membantah penetapan calon wali kota Bandar Lampung di DPP PDIP alot. "Tidak alot, DPP mengkaji calon yang memenuhi kelengkapan dan keseriusan maju pilkada. Paling sebentar lagi rekomendasinya menyusul," paparnya, seperti dilansir Harianlampung.

Sebelumnya, mantan Ketua DPC PDIP Lamteng, Bambang Suryadi menyesalkan kabar keputusan DPP memberikan rekomendasi kepada Mustafa-Loekman.

"Saya sudah berdarah-darah memperjuangkan partai. Kami sudah keluarkan uang cukup banyak, dan tenaga ekstra. Tapi yang memetik ternyata eksternal semua. Kader Golkar dan PNS," katanya. (*)

Post Top Ad