Kader PAN di Lampung Ditujah, Satu Tersangka Ditahan - MEDIA ONLINE

Hot

Wednesday, June 17, 2015

Kader PAN di Lampung Ditujah, Satu Tersangka Ditahan

Iwan Indiarto

LAMPUNG - Seorang tersangka penganiayaan dan penusukan, Ananto Pratomo (45) akhirnya ditahan di penjara Polresta Bandar Lampung. Bersama dua tersangka lainnya yang masih buron berinisial I dan IR, Ananto diduga menganiaya Iwan Indiarto (44), hingga wakil ketua DPD PAN Bandar Lampung ditujah ketiga pelaku.

Dari informasi yang diperoleh, penyidik sempat kesulitan saat memeriksa Ananto. Sebab, pria berambut gondrong tersebut enggan dimintakan keterangannya. 

’’Tetapi akhirnya tersangka mau memberi keterangan kepada penyidik,” papar sumber di Polresta Bandar Lampung, Selasa (16/6/2015). 

Meski demikian, Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dery Agung Wijaya masih enggan berkomentar banyak. Hanya saja dirinya memastikan Polresta akan bertindak profesional. 

“Kita akan bertindak profesional. Sudah dulu ya,” tukasnya.     

Terpisah, Hamami, S.H., salah satu kuasa hukum Iwan optimis polisi akan terus mengungkap kasus tersebut. Polisi, lanjutnya, diyakini juga akan bersikap tegas. 

“Mudah-mudahan dalam tiga hari kedepan petugas akan juga menangkap kedua rekannya yang masih belum di tangkap polisi, yakni inisial I dan IR,” katanya.

Ananto mulai diperiksa Senin (15/6/2015) lalu. Dari pantauan, Ananto diperiksa di ruang penyidik Jatanras Satreskrim Polresta Bandar Lampung. Dia mengenakan kemeja bergaris hijau-putih. Pria berambut panjang itu terlihat menjawab pertanyaan yang diajukan penyidik.     

Terpisah, korban Iwan mengapresiasi kerja Polresta Bandar Lampung. Dia berharap polisi terus memburu dua orang lainnya. Dia juga optimis polisi akan bersikap profesional, seperti dilansir Radarlampung

“Perkara ini adalah kriminal murni. Mudah-mudahan polisi juga segera menangkap mereka,” katanya.     

Diketahui, dugaan penganiayaan itu terjadi di Hotel Amalia Bandar Lampung Selasa (2/6/2015) malam lalu. Perselisihan antara Iwan dan ketiga orang tersebut berawal dari adu argumentasi. Namun, adu argumentasi itu berujung pada bentrok fisik. 

Iwan tak menyangka dirinya bakal dikeroyok oleh ketiga orang tersebut. Dia mengira selisih paham antara dirinya dengan A, IR dan I sudah selesai saat itu juga. (*)

Post Top Ad