LAMPUNG ONLINE - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melanggar anjuran bapaknya yang merupakan pendiri bangsa Indonesia, Soekarno. Sebab, Mega dengan tegas menyatakan bahwa Pancasila yang ditetapkan sebagai dasar Negara Indonesia merupakan ideologi bagi partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Padahal, Bung Karno dalam ceramahnya yang berjudul 'Anjuran Ku Kepada Segenap Bangsa Indonesia' melarang partai politik mengklaim Pancasila sebagai ideologinya.
Hal itu terucap saat Mega menyampaikan alasannya meresmikan kantor baru DPP PDIP pada Senin, 1 Juni 2015. Mega menegaskan, dalam Kongres II PDIP pada 2005, ditetapkan bahwa ideologi PDIP adalah Pancasila, yang dicetuskan Presiden pertama RI Soekarno pada 1 Juni 1945.
Sebab itulah, Mega ingin menjadikan momentum tersebut untuk meresmikan kantor baru DPP PDIP yang berada di Jalan Dipenegoro No 58 Jakarta Pusat.
"Saya memilih tanggal itu (1 Juni) karena seperti kita ketahui, di kongres itu (Kongres II PDIP pada 2005) telah dinyatakan bahwa ideologi kita adalah Pancasila," kata Megawati saat berpidato di kantor baru Jalan Diponegoro No. 58, Jakarta Pusat, Senin (1/6/2015).
Sementara itu, dalam e-book Pancasila kumpulan ceramah dan kuliah Bung Karno di hadapan pemuda Gerakan Pembela Pancasila pada 17 Juni 1954 itu menegaskan, agar partai politik tidak mengklaim berideologi Pancasila.
Sang Proklamator itu pun dengan tegasnya menyebutkan, bila ada partai yang mengklaim hal tersebut maka negara dalam keadaan bahaya perpecahan.
"Aku melihat bahaya yang besar mengancam keruntuhan negara kita ini jikalau dasar Pancasila tidak kita pertahankan untuk dasar negara kita. Jangan Pancasila diakui oleh sesuatu partai! Jangan ada se¬suatu partai berkata: Pancasila adalah azasku," tutur Bung Karno.
Bahkan, Partai Nasionalis Indonesia (PNI) yang merupakan partai yang didirikan Bung Karno hanya boleh berideologikan Marhaenisme, seperti dilansir Skalanews.
"PNI tetaplah kepada azas Marhaenisme. Dan PNI boleh berkata, justru karena PNI berazas Marhaenisme, oleh karena itulah PNI mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara."
"Tetapi jangan berkata PNI berdasarkan Pancasila. Sebab jikalau di¬katakan Pancasila adalah ideologi satu partai, lalu partai-partai lain tidak mau. Oleh karena itu, aku ulangi lagi. Pancasila adalah dasar negara dan harus kita pertahankan sebagai dasar negara jika kita tidak mau mengalami bahaya besar terpecahnya negara ini. Saudara-saudara," tegas bung Karno. (*)
"Tetapi jangan berkata PNI berdasarkan Pancasila. Sebab jikalau di¬katakan Pancasila adalah ideologi satu partai, lalu partai-partai lain tidak mau. Oleh karena itu, aku ulangi lagi. Pancasila adalah dasar negara dan harus kita pertahankan sebagai dasar negara jika kita tidak mau mengalami bahaya besar terpecahnya negara ini. Saudara-saudara," tegas bung Karno. (*)