 |
| Muhammad Romahurmuziy dan Djan Faridz |
LAMPUNG ONLINE - Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz, meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dapat mendamaikan pihaknya dengan Kementerian Hukum dan HAM.
Pasalnya, Djan merasa berselisih tegang dengan Kemenkumham yang telah menyetujui kepengurusan Muhammad Romahurmuziy (Romy) yang mengadakan muktamar PPP di Surabaya.
"Saya kan ributnya sama pak Menkumham. Yang masuk di pengadilan kan saya sama beliau, bukan sama Romy. Romy itu kan oknum," kata Djan saat ditemui wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (1/6/2015).
"Jadi nggak ada kaitannya saya sama dia (Romy). Dia ya dia, saya ya saya," sambungnya.
Djan juga mengungkapkan, bahwa JK merupakan tokoh pemersatu yang sudah diakui di Indonesia. Sebagaimana pada saat mendamaikan Pemerintah dengan GAM (Gerakan Aceh Merdeka).
"Beliau sangat luar biasa, masa sih beliau tidak bisa atasi PPP. Saya sangat mengimbau beliau turun tangan," pinta Djan, seperti dilansir Skalanews.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Surabaya Muhammad Romahurmuziy mengajak Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz melakukan islah.
Ajakan islah tersebut disampaikan Romahurmuziy melalui surat terbuka yang dikirimkan dalam pernyataan tertulis ke media massa, Senin.
Dalam surat terbuka itu, Romahurmuziy menyatakan mengajak Djan Faridz untuk bersedia islah, yang dinilainya merupakan tuntunan dan ajaran agama Islam serta dorongan kader.
"Ajakan ini tulus tanpa pamrih, lurus berdasarkan aturan, dan teguh," kata Romahurmuziy yang akrab disapa Romy. (*)
