Sudah Diresmikan Jokowi, Pembangunan Tol di Lampung Belum Jalan - MEDIA ONLINE

Hot

Monday, May 18, 2015

Sudah Diresmikan Jokowi, Pembangunan Tol di Lampung Belum Jalan


LAMPUNG ONLINE - Pengerjaan proyek jalan tol Trans Sumatera di Provinsi Lampung ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, hingga kini belum juga berjalan dan bahkan terancam molor, karena terkendala harga tanah atau ganti rugi lahan.

Dari pantauan kondisi pada lokasi calon pembangunan jalan tol Trans Sumatera di Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung bintang, Kabupaten Lampung Selatan, belum terlihat aktivitas pembangunan atau pun alat berat yang bekerja di sini.

Sejak pemancangan pertama (ground breaking) yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (30/4/2014) lalu, jalan tol itu hingga hari ini, Senin (18/5/2015), belum ada aktivitas lanjutan di lokasi tersebut.

Sampai saat ini, menurut warga sekitar, kondisi wilayah tersebut justru semakin rawan dengan tindak kriminalitas, yang mengakibatkan sejumlah warga pun enggan melewati jalan tersebut.

Menurut warga sekitar, sejak pencanangan "ground breaking" jalan tol oleh Presiden Jokowi sampai kini tidak ada aktivitas untuk pembangunan fisik di lapangan.

Begitu pula terkait masalah harga tanah untuk ganti rugi lahan yang akan digunakan pembangunan jalan yang masih jauh dari kata sepakat dengan para pemilik lahan setempat.

"Harga tanah belum sepakat, ada yang meminta Rp1,5 juta, Rp2 juta dan Rp500 ribu per meterpersegi," kata Waluyo, salah satu warga Desa Sabah Balau itu.

Dia membenarkan, warga setempat telah dikumpulkan di balai desa untuk membicarakan soal ganti rugi lahan tersebut, namun belum ada kata sepakat meskipun sebagian warga ada yang menyetujui tawaran yang diberikan pemerintah dan tim pembebasan lahan jalan tol itu.

Waluyo mengharapkan agar masalah ini cepat selesai dan tidak mengganggu pelaksanaan pembangunan tol Trans Sumatera ini.

Sejumlah warga meminta pembangunan jalan tol agar cepat terselesaikan, mengingat apabila semakin lama akan mengganggu aktivitas warga karena lokasi itu dinilai rawan kriminalitas.

Harapan warga, dengan adanya pembangunan jalan tol sepanjang 140,41 km dan luas 2.671,62 hektare, perekonomian mereka bisa meningkat.

"Pembangunan jalan tol ini harus dipercepat jangan sampai tersendat dan molor, jika semakin lama jelas akan terancam terbengkalai," kata Trisno, warga di sana, seperti dilansir Harianterbit.

Dia menyatakan lokasi pencanangan "ground breaking" jalan tol yang dilakukan oleh Presiden Jokowi itu selama ini dikenal sangat rawan tindak kriminalitas berupa pencurian sepeda motor dan penjambretan. Lokasi itu sangat sepi pada siang hari, apalagi sore dan malam hari. (*)

Post Top Ad