Tampak bayangan hitam (dalam tanda lingkaran) di atas Rumah Makan Beringin Jaya Grup. (ist) |
BANDAR LAMPUNG - Peristiwa kebakaran di Pasar Tengah, Bandar Lampung, Senin (30/3/2015) malam lalu, menyisakan beberapa cerita aneh berbau mistis. Salah satunya adalah tidak terbakarnya Rumah Makan (RM) Beringin Jaya Grup. Padahal toko-toko di sebelah kiri dan kanan rumah makan Padang itu habis dilalap si jago merah.
Pemilik RM Beringin Jaya Grup, Meli Agustina, mengatakan, ada kejadian aneh saat kebakaran terjadi. Ia mengatakan, adiknya sempat mengambil gambar foto kebakaran di komplek ruko Pasar Tengah saat api sedang berkobar. Di foto itu, kata dia, tampak bayangan hitam di atas rumah makan miliknya.
"Foto itu bukan rekayasa. Terlihat bayangan hitam seperti penampakan. Anehnya memang rumah makan saya saja yang tidak dijilat api," tukas Meli meyakinkan wartawan, Kamis (16/4/2015). Apakah sosok berbentuk bayangan hitam itu yang melindungi rumah makan tersebut? Wallahu a'lam.
Ruko Kebakaran
Diketahui, belasan rumah toko (ruko) di Pasar Tengah, Tanjungkarang Barat (TkB), Bandar Lampung, dilalap si jago merah, Senin (30/3/2015) malam lalu sekitar pukul 19.00 WIB. Hingga pukul 22.00 WIB, enam mobil pemadam kebakaran (damkar) ditambah satu unit dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (Disbertam) Kota Bandar Lampung, belum berhasil memadamkan api.
Berdasarkan pantaun, api tak kunjung padam hingga pukul 22.00 WIB, sehingga kemungkinan ruko yang terbakar bertambah lagi. Wali Kota Bandar Lampung Bandar Lampung Herman HN sempat gusar saat memantau kebakaran tersebut. Pasalnya, petugas damkar kesulitan mendapatkan air guna memadamkan api yang berkobar dahsyat.
"Masa gak ada airnya. Ambil di deket Simpur," cetus Herman HN, saat berada di lokasi kebakaran.
Petugas damkar kewalahan memadamkan api karena tak memiliki tempat strategis untuk menyemprotkan air ke bangunan yang terbakar. Selain itu, petugas kesulitan mendapatkan pasokan air, ditambah konstruksi bangunan ruko rata-rata sudah tua. Petugas terlihat kesulitan membuka pintu bawah ruko pakai grenda, guna memadamkan titik api.
Lurah Gunung Sari, Kecamatan Enggal, TkB, Nurjanah menuturkan, baru mengetahui peristiwa kebakaran berdasarkan informasi dari kepala lingkungan setempat.
"Kemungkinan peristiwa terjadi sebelum Magrib. Soalnya saya terima telepon dari kepala lingkungan habis Salat Magrib, dan langsung ke lokasi," kata Nurjanah, Senin malam, seperti dilansir Tribunlampung.
Menurut dia, jumlah total ruko yang terbakar belum diketahui secara pasti. Sebab, api masih berkobar. Namun, api diduga berasal dari ruko Mahkota Baju di Jalan Bengkulu.
"Kebetulan yang punya ruko ada di Jakarta. Itu yang paling parah (kondisi kebakaran). Sebab, jadi tempat penampungan baju-baju. Tokonya tembus ke Jalan Pangkal Pinang karena masih satu ruko," ungkapnya.
Nurjanah memperkirakan kebakarab disebabkan arus pendek listrik. Sebab, sepengetahuan dia, listrik di ruko-ruko Pasar Tengah padam bila sudah pukul 18.00 WIB.
"Biasanya kalau sudah masuk sore, semua listrik padam di ruko-ruko sini. Jadi, kemungkinan penyebabnya karena terjadi arus pendek listrik. Memang ini baru kali pertama kejadian untuk di Pasar Tengah," paparnya. Kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (*)