ACEH UTARA - Pemerintah Aceh Utara belum bisa memastikan kapan investor asal Lampung akan mengembangkan komoditas nanas dan pisang di kabupaten itu. Pemerintah setempat masih menunggu rencana kedatangan tim investor dari PT Great Giant Pineapple (GGP) itu ke Aceh Utara untuk bertemu para petani.
“Golom ta tuoh pajan, ci tanyeng bak Asisten II (belum kita ketahui kapan, coba tanya Asisten II),” kata Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib alias Cek Mad, seperti dilansir Atjehpost, Senin (23/2/2015).
Ditemui di gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Aceh Utara, Bupati Cek Mad kemudian memanggil Asisten II (Bidang Ekonomi dan Pembangunan) Sekretariat Kabupaten Aceh Utara Abdul Azis untuk menyampaikan penjelasan terkait hal itu.
“Rencana awal Maret nanti akan turun tim dari investor Lampung itu. Walau selama ini mereka sudah turun, tapi untuk kepastian akan turun tim lagi. Mereka ingin komunikasi langsung dengan masyarakat, karena soal lahan itu antara investor dengan masyarakat. Pemda hanya fasilitasi, kita dukung apa yang dibutuhkan, misalnya, pelayanan izin lokasi,” ujar Abdul Azis.
Dia menyebut, hasil komunikasi pihaknya dengan PT PPG sebelumnya, tahap awal investor Lampung itu direncanakan akan mengembangkan nenas dan pisang di lahan seluas 5.000 hektar di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.
“Tingkat kemiringan lahan sudah cocok, tinggal bagaimana kesepakatan antara investor dengan masyarakat. Di daerah lain, pihak Lampung membangun pola kemitraan dengan masyarakat. Kita sepakat dan akan dukung seperti itu. Jika masyarakat Langkahan juga sepakat, pihak Lampung akan jalan. Ini yang masih kita tunggu,” kata Abdul Azis.
Seusai Abdul Azis meyampaikan penjelasan, Bupati Cek Mad menambahkan bahwa investor Lampung tidak perlu ragu masuk ke daerah ini lantaran Pemerintah Aceh Utara siap memberi jaminan keamanan. “Kita berikan pengamanan melekat,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Bagian Ekonomi dan Investasi Sekretariat Kabupaten Aceh Utara, Halidi pada 15 Juli 2014, mengatakan, investor dari PT GGP Lampung mulai menanam nenas berkualitas ekspor di Langkahan usai Hari Raya Idul Fitri tahun 2014 lalu. Akan tetapi, rencana itu ternyata hingga kini belum terealisasi. (*)