LAMPUNG - Mantan Direktur Rumas Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukadana, Lampung Timur (Lamtim, John Lukman, bersama dua orang lainnya, ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Lampung, dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (alkes) tahun 2012, di RSUD setempat.
Dua
lainnya yakni Sunaryo selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Suhadi
selaku kontraktor. Namun, Polda Lampung baru menahan satu tersangka,
Sunaryo. Berkas perkaran Sunaryo sudah dinyatakan lengkap (P21) dan siap
dilimpahkan ke kejaksaan.
Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih mengatakan, kini berkas ketiga tersangka masih dalam penelitian jaksa di Kejati Lampung.
Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih mengatakan, kini berkas ketiga tersangka masih dalam penelitian jaksa di Kejati Lampung.
“Berkas
mereka (tiga tersangka) sudah kami limpahkan ke Kejaksaan dan baru satu
tersangka yang sudah dinyatakan lengkap atau P21 yakni tersangka
Sunaryo, sehingga tersangka ditahan,” kata dia, Senin (5/1/2014).
Dia mengatakan, kasus dugaan korupsi di RSUD Sukadana, Lampung Timur tersebut dilakukan penyelidikan oleh pihak Direktorat Kriminal Khusus Polda Lampung sejak tahun 2013 lalu, yang dalam perkara tersebut terdapat kerugian negara berdasarkan audit dari BPKP Lampung.
“BPKP menghitung ada kerugian negara dalam perkara alkes itu sebesar Rp 1,7 miliar dari nilai anggaran proyek sebesar Rp 4 miliar. Namun saya tidak mengetahui waktu penetapan tiga tersangka, tapi yang jelas di tahun 2014 mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka,” terang Sulis, sapaan akrabnya..
Menurut dia, penyidik baru menyelamatkan uang negara sebesar Rp70 juta, dari nilai kerugian negara sebesar Rp1,7 miliar. Sementara itu, Sulis tidak menjelaskan peran dari masing-masing para tersangka dan berapa item dalam pengadaan alkes tersebut.
“Penyidik mengajukan dulu tersangka Sunaryo (ditahan) ke Kejaksaan dan sudah dinyatakan lengkap P 21. Yang pasti unsur-unsur dan alat buktinya sudah terbukti. Penahanan tersebut sudah melalui pertimbangan penyidi. Untuk mantan Direktur RSUD Lamtim, John Lukman dan Suhadi Kontraktor berkasnya masih diteliti jaksa,” jelas Sulis.
Terkait tidak ditahannya dua tersangka yang melibatkan mantan Diretur RSUD Lamtim, John Lukman dan Suhadi sebagai Kontraktor, Sulis enggan berkomentar banyak. “Yang jelas, tunggu saja bagaimana hasil perkembangan penyidik selanjutnya,” tandasnya, seperti dilansir teraslampung.com.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, RSUD Sukadana Lampung Timur terdapat empat kegiatan atau proyek tahun 2012 yang tidak dilaksanakan. Keempat proyek tersebut pembangunan fisik yang dibiayai dana alokasi khusus (DAK) dan APBD Lamtim itu tak bisa dilaksanakan, karena tidak cukup waktu. Sementara proyek pengadaan alat kesehatan (alkes) tidak terlaksana karena tender dibatalkan.
Kegiatan tersebut berupa pengembangan gedung UGD dengan anggaran dari DAK Rp750 juta dan dana pendamping dari APBD Rp75 juta; pengembangan ruang bayi senilai Rp550 juta; dan pengadaan alat kesehatan medis dan nonmedis bersumber dari DAK Rp1,215 miliar dan APBD Rp1,294 miliar (total Rp2,681 miliar), dan pembangunan selasar Rp333 juta. (*)
Dia mengatakan, kasus dugaan korupsi di RSUD Sukadana, Lampung Timur tersebut dilakukan penyelidikan oleh pihak Direktorat Kriminal Khusus Polda Lampung sejak tahun 2013 lalu, yang dalam perkara tersebut terdapat kerugian negara berdasarkan audit dari BPKP Lampung.
“BPKP menghitung ada kerugian negara dalam perkara alkes itu sebesar Rp 1,7 miliar dari nilai anggaran proyek sebesar Rp 4 miliar. Namun saya tidak mengetahui waktu penetapan tiga tersangka, tapi yang jelas di tahun 2014 mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka,” terang Sulis, sapaan akrabnya..
Menurut dia, penyidik baru menyelamatkan uang negara sebesar Rp70 juta, dari nilai kerugian negara sebesar Rp1,7 miliar. Sementara itu, Sulis tidak menjelaskan peran dari masing-masing para tersangka dan berapa item dalam pengadaan alkes tersebut.
“Penyidik mengajukan dulu tersangka Sunaryo (ditahan) ke Kejaksaan dan sudah dinyatakan lengkap P 21. Yang pasti unsur-unsur dan alat buktinya sudah terbukti. Penahanan tersebut sudah melalui pertimbangan penyidi. Untuk mantan Direktur RSUD Lamtim, John Lukman dan Suhadi Kontraktor berkasnya masih diteliti jaksa,” jelas Sulis.
Terkait tidak ditahannya dua tersangka yang melibatkan mantan Diretur RSUD Lamtim, John Lukman dan Suhadi sebagai Kontraktor, Sulis enggan berkomentar banyak. “Yang jelas, tunggu saja bagaimana hasil perkembangan penyidik selanjutnya,” tandasnya, seperti dilansir teraslampung.com.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, RSUD Sukadana Lampung Timur terdapat empat kegiatan atau proyek tahun 2012 yang tidak dilaksanakan. Keempat proyek tersebut pembangunan fisik yang dibiayai dana alokasi khusus (DAK) dan APBD Lamtim itu tak bisa dilaksanakan, karena tidak cukup waktu. Sementara proyek pengadaan alat kesehatan (alkes) tidak terlaksana karena tender dibatalkan.
Kegiatan tersebut berupa pengembangan gedung UGD dengan anggaran dari DAK Rp750 juta dan dana pendamping dari APBD Rp75 juta; pengembangan ruang bayi senilai Rp550 juta; dan pengadaan alat kesehatan medis dan nonmedis bersumber dari DAK Rp1,215 miliar dan APBD Rp1,294 miliar (total Rp2,681 miliar), dan pembangunan selasar Rp333 juta. (*)
