LAMPUNG -
Kondisi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di wilayah Provinsi Lampung,
mulai dari kawasan Panjang, Bandar Lampung hingga pertigaan Kota Metro,
Lampung, hingga akhir 2014 makin rusak, seperti berlubang-lubang dan
bergelombang sehingga membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Kerusakan
terdapat di banyak titik di Jalinsum ruas Panjang- Rajabasa, Bandar
Lampung. Padahal jalan tersebut belum lama dilebarkan dan diaspal ulang.
Jalan yang berlubang-lubang juga terdapat di Jalinsum ruas
Rajabasa-Bandara Raden Intan, Lampung hingga pertigaan Kota Metro
Lampung.
Pengendara,
terutama pengemudi motor dan mobil pribadi, harus ekstra hati-hati
melintasinya karena jalan berlubang tersebut bisa membahayakan
keselamatan mereka. Sementara itu, Jalinsum Lampung tetap ramai
dilintasi tronton dan truk besar yang mengangkut hasil tambang, industri
dan hasil bumi, sehingga makin mempercepat kerusakan jalan.
Kondisi
jalan rusak itu, misalnya terdapat di titik Jalinsum wilayah Kalibalok,
Sukarame, Tanjung Senang, jembatan dekat Unila hingga sejumlah titik
lainnya menuju Kota Metro. Sementara jalan bergelombang terdapat di
banyak titik mulai dari wilayah Rajabasa hingga Panjang, Bandar Lampung.
Kerusakan
juga terjadi di trotoar atau tepi jalan tidak beraspal di sisi Jalinsum
itu, karena selalu dijadikan sebagai tempat parkir truk. Kerusakan
trotoar di ruas Jalinsum Panjang-Rajabasa, Bandar Lampung-Metro juga
terdapat di banyak titik, seperti di depan RS Imanuel dan perempatan
Sukarame.
Berkaitan
itu, sejumlah pengguna jalan mengharapkan pemerintah segera memperbaiki
jalan rusak tersebut agar tidak semakin besar kerusakannya, dan
memberikan tindakan keras kepada pemilik atau pengemudi truk yang
mengangkut barang melebihi tonasenya untuk memperpanjang masa pakai
jalan.
Selain
itu, truk dan mobil pribadi harus dilarang parkir di sembarangan
tempat, terutama di tempat pemutaran arah kendaraan, dan segera
mengaktifkan lampu penerangan jalan di Jalinsum Lampung.
"Sehubungan
musim hujan sedang berlangsung, pemerintah perlu segera menuntaskan
pembangunan saluran air di sisi Jalinsum itu, karena sebagian parit ada
yang sudah disemen, namun sebagian lainnya tak kunjung dibeton seperti
di samping RS Imanuel," kata Yanto, warga Sukarame, seperti dilansir harianterbit.com, Sabtu (3/1/2014).
Berdasarkan
catatan, perbaikan dan pelebaran Jalinsum ruas Panjang-Rajabasa, Bandar
Lampung sepanjang 18,5 Km dilaksanakan mulai Oktober 2012, dengan
pembiayaan berasal dari Bank Dunia dan APBN. Biaya perbaikannya sekitar
Rp223 miliar.
Awalnya
Dinas Bina Marga Provinsi Lampung menargetkan pengerjaan Jalinsum itu
tuntas pada Oktober 2013, namun akhirnya molor pada 2014. Tahun 2014
sudah berlalu, namun pembangunan parit di kedua sisi Jalan Lintas
Sumatera itu tidak kunjung dituntaskan, seperti di samping RS Imanuel
dan depan hutan kota Way Halim. (*)