Direktur RSUDAM Lampung Bantah Telantarkan Pasien Miskin - MEDIA ONLINE

Hot

Tuesday, January 6, 2015

Direktur RSUDAM Lampung Bantah Telantarkan Pasien Miskin


BANDAR LAMPUNG - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung, Heri Djoko Subandriyo, membantah telah menelantarkan pasien tunawisma. Menurut dia, saat dipulangkan, pasien bernama Windasari (22) seorang gelandangan yang sempat dirawat karena kecelakaan dan diduga diusir pihak RSUDAM Lampung, sudah lebih baik kondisinya. 

"Dia dirawat di sini sudah tiga kali, yakni pertama disebabkan kecelakaan sekitar Mei 2013 lalu, kemudian pada Agustus 2014 dirawat lagi karena diare, dan kemarin pada 28 Desember 2014 karena diabetes," jelasnya, Senin (5/1/2014).

Lebih lanjut, dia mengatakan, dokter yang merawatnya menyatakan jika kesehatan pasien tersebut sudah lebih baik. Hanya perlu dilakukan rawat jalan saja. 
"Semua pasien yang dirawat di sini mendapat perlakuan yang sama. Soal statusnya sebagai tunawisma, kami sudah mendapatkan persetujuan dari Dinas Sosial sejak pertama kali dia dirawat," kilah Heri.

Sekeluarnya dari RSUDAM, Windasari dirujuk ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit (RS) Immanuel, Bandar Lampung oleh seorang relawan, agar mendapat perawatan secara manusiawi. Beberapa luka di sekitar kakinya sudah mengeluarkan belatung dan menimbulkan bau busuk. 

Luka-luka itu kini sudah dibersihkan dan mendapat pengobatan awal dengan ditaburi bedak dan ditutupi kapas serta tisu.dari perawat RS Immanuel. Namun pihak RS Immanuel enggan menerima pasien itu untuk dirawat lebih lanjut, dengan alasan dokter bedah sedang menjalankan cuti. 

"Kami sudah memberi pertolongan untuk mengurangi rasa sakitnya. Soal perawatan lebih lanjut, di tempat kami ada standar operasionalnya, harus dikoordinasikan dengan pihak dinas sosial," kilah Humas RS Imanuel Bandar Lampung, Al Quirina. Berdasarkan kabar terakhir, Winda kemudian dibawa ke sebuah klinik di Bandar Lampung.

Winda mengalami luka-luka setelah ditabrak mobil. Dia kemudian dilarikan ke RSUDAM karena kondisi luka-luka di sekitar kaki yang kian mengenaskan. Namun, Winda mendapatkan perawatan yang tidak layak di RS milik Pemprov Lampung tersebut. Bahkan dia harus meninggalkan RS tersebut.

Tak Punya KTP

Sebelumnya, pihak RSUDAM Lampung tak bisa melakukan perawatan lebih lanjut terhadap seorang wanita gelandangan yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas, Windasari, karena yang bersangkutan tak mempunyai kartu tanda penduduk (KTP).

Sagimin (35), suami Windasari, mengaku, keluarganya memang tidak memiliki KTP karena mereka tidak memiliki tempat tinggal. Selama ini, dia beserta istri dan anaknya hanya tinggal di gerobak yang kerap berkeliling untuk mencari rongsokan.

"Pihak rumah sakit menawarkan saya untuk mendapat perawatan gratis, tetapi harus menggunakan KTP. Saya tidak punya itu dan akhirnya istri saya disuruh pulang saja," kata Sagimin, seperti dilansir kompas.com.

Sebelumnya, Winda sempat dirawat di RS itu selama lima hari. Dia menderita luka dan bengkak pada kedua kakinya yang dipicu penyakit diabetes yang diidapnya. Selama dalam perawatan di RSUD, pasien ini mengaku ditelantarkan, bahkan diusir oleh perawat yang bertugas. 

"Saya dimarah-marahi, katanya disuruh pulang saja," tukasnya. Selain tak mendapat perawatan layaknya pasien, Winda juga mengaku kehausan dan kelaparan. "Saya tidak diberi makan dan minum. Kalaupun diberi, itu makanan yang sudah kemarin-kemarin," keluh dia lagi.

Sampai akhirnya, pada Minggu (4/1/2015) sore, Winda terpaksa pulang meski kondisi kesehatannya masih belum pulih. Luka pada kakinya, meski sudah dibaluri bedak dan ditambal dengan kapas serta tisu, tetap saja mengeluarkan bau busuk, bahkan belatung. Dalam kondisi itu, dia tetap diangkut dengan gerobak dan tetap berada di sana, sampai akhirnya ada seorang relawan mengantarkannya dirawat kembali ke rumah sakit lainnya. (*)

Post Top Ad