BANDAR LAMPUNG - Aparat Satuan Reserse Narkoba Polresta Bandar Lampung menggerebek sebuah rumah di Jalan Slamet Riyadi, Gang Arwana, Kelurahan Bumi Waras, Telukbetung Selatan. Di tempat itu, polisi menangkap tiga tersangka yang kedapatan usai pesta sabu-sabu.
Tiga tersangka yang ditangkap adalah Hendro (21), warga Jalan Slamet Riyadi II, Kelurahan Bumi Waras; Dede Supriyatna (20), warga Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Bumi Waras; dan Afrio (22), warga Jalan Hasanudin, Kelurahan Gunung Mas, Kecamatan Telukbetung Utara.
Dari tempat penangkapan, polisi menyita barang bukti berupa 11 paket kecil daun ganja kering dan satu buah pipa kaca.
"Mereka kami tangkap usai pesta sabu-sabu," ujar Kepala Satuan Reserse Narkoba Polresta Bandar Lampung Ajun Komisaris Yustam Dwi Heno kepada wartawan, Senin (29/11/2014).
Dia mengatakan, pihaknya menemukan 11 paket daun ganja di atas kusen pintu kamar saat menggerebek rumah di Jalan Slamet Riyadi, Gang Arwana, Kelurahan Bumi Waras, Kecamatan Telukbetung Selatan.
"Rumah tersebut adalah rumah tersangka Hendro," ujar Yustam kepada wartawan. Menurut dia, tersangka Hendro juga menyembunyikan pipa kaca di dalam tisu, seperti dilansir tribunlampung.co.id.
Dia mengatakan, pihaknya menemukan 11 paket daun ganja di atas kusen pintu kamar saat menggerebek rumah di Jalan Slamet Riyadi, Gang Arwana, Kelurahan Bumi Waras, Kecamatan Telukbetung Selatan.
"Rumah tersebut adalah rumah tersangka Hendro," ujar Yustam kepada wartawan. Menurut dia, tersangka Hendro juga menyembunyikan pipa kaca di dalam tisu, seperti dilansir tribunlampung.co.id.
Tersangka Hendro membantah barang bukti 11 paket ganja yang ditemukan di rumahnya adalah miliknya. Hendro mengaku 11 paket ganja itu punya temannya berinisial RD. "Saya hanya dititipkan saja," papar dia.
Hendro mengatakan, ia bersama dua rekannya Dede dan Afrio habis mengisap sabu-sabu. Mereka membeli sabu dengan cara patungan. "Kami beli sabu Rp 100 ribu dengan patungan," tutur Hendro.
Hendro, Dede dan Afrio mengisap sabu-sabu hanya coba-coba. Menurut mereka, memakai sabu karena pergaulan. "Biar dibilang gaul," tutur Hendro yang diiyakan Dede dan Afrio. (*)
Hendro mengatakan, ia bersama dua rekannya Dede dan Afrio habis mengisap sabu-sabu. Mereka membeli sabu dengan cara patungan. "Kami beli sabu Rp 100 ribu dengan patungan," tutur Hendro.
Hendro, Dede dan Afrio mengisap sabu-sabu hanya coba-coba. Menurut mereka, memakai sabu karena pergaulan. "Biar dibilang gaul," tutur Hendro yang diiyakan Dede dan Afrio. (*)
