BANDAR LAMPUNG - Sekitar seratusan warga yang mengatasnamakan jaringan rakyat Lampung melakukan aksi protes di kantor PLN Tanjung Karang, Senin (29/12/2014). Aksi protes warga yang dipimpin Rakhmat Husein ini akibat tindakan PLN yang memadamkan lampu penerangan jalan hampir di setiap sudut jalan kota.
Menurut Rahmat Husein, pemadaman lampu penerangan jalan memicu tingkat kriminalitas, telah menganggu kenyamanan dan keindahaan serta kehidupan warga Kota Bandar Lampung.
"Kami menyayangkan aksi pemadaman lampu jalan PLN. Tindakan ini sudah terlampau batas, dan tidak ada toleransi, padahal kita ketahui. Selama ini pelayanan PT PLN tidak becus memberikan pelayanan kepada warga," kata Rahmat saat orasi di depan kantor Pemkot.
Sementara, Manajer PLN Area Tanjung Karang Budiono menyatakan, pemadaman lampu jalan dilakukan PLN akibat tunggakan pemerintah kota yang sudah mencapai Rp 3.8 milliar. Menurut dia, jika pemerintah kotaBandar Lampung membayar tunggakan lampu penerangan jalan, PLN akan segera menyalakan lampu tersebut, seperti dilansir tribunlampung.co.id.
"Yang mengelola penerang jalan umum lampu jalan itu pemda, melalui dinas kebersihan dan pertamanan. Jadi bukan PLN. Bahkan kami selalu bayar pajak penerangan jalan setiap bulan yang mencapai Rp 6 miliar," kata Budiono saat menerima perwakilan warga yang melakukan aksi protes di kantor PLN area Tanjung Karang. (*)
