Kapolres Tanggamus: Kerusuhan Dipicu Isu SARA - MEDIA ONLINE

Hot

Saturday, August 2, 2014

Kapolres Tanggamus: Kerusuhan Dipicu Isu SARA

Mediasi perdamaian antarpekon di kantor Kecamatan Semaka. (ist)

LAMPUNG - Kapolres Tanggamus AKBP Adri Effendi menyatakan, sebelum terjadinya penyerbuan ratusan massa dari beberapa desa ke Desa Sukaraja, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Rabu (30/7/2014) malam lalu, ada provokator yang mengembuskan isu SARA untuk menyulut emosi sejumlah warga lain. Isu SARA tersebut yang menyebabkan warga bisa cepat berkumpul dan beramai-ramai melakukan serangan.

Kapolres berjanji akan menindak tegas pelaku pembakaran dan perusakan puluhan rumah warga Sukaraja dalam peristiwa kerusuhan dua hari lalu. Menurut Kapolres, polisi juga akan menuntaskan kasus penganiyaan terhadap warga yang diduga mencuri sepeda motor, hingga tewas. Penganiyaan tersebut, kata Kapolres, menjadi pemicu konflik.

"Sebenarnya kasusnya sudah selesai. Akan tetapi, buntut masalahnya yang belum selesai dan ini yang akan kami usut. Sebab, apa pun alasannya, tindakannya dan massa yang menyerang, sudah merugikan pihak-pihak lain. Meski sudah dilakukan mediasi damai, namun beberapa personel masih tetap disiagakan untuk melakukan pengamanan hingga keadaan di wilayah tersebut benar-benar kondusif, " kata Adri, Jumat malam (1/8).

AKBP Adri Effendi menuturkan, bentrok antarkampung ini bermula saat Syahyani alias Kuday (30), warga Pekon Karang Agung, Kecamatan Semaka, bersama rekannya tertangkap mencuri sepeda motor Honda Mega ProBE 4683 VQ milik Sumadi (30) di sebuah masjid di Pekon Tugu Papak saat pemiliknya sedang Shalat Maghrib.

“Syahyani alias Kuday tertangkap warga dan dihakimi oleh warga hingga tewas di Dusun Mojoroto PekonSukaraja, sementara salah seorang rekannya yang ikut melakukan aksi pencurian motor berhasil kabur melarikan diri,” tutur dia, seperti dilansir teraslampung.com.

Pada saat yang bersamaan, salah seorang warga dari Pekon Pardawaras bernama Reval sambil menuntun sepeda motor, melintas di sekitar lokasi dimana pelaku pencurian sedang dihakimi massa. Reval bermaksud menanyakan perihal kejadian tersebut.  Warga menduga bahwa Reval merupakan rekan Syahyani alias Kuday yang berhasil kabur dan berpura-pura bertanya. Massa pun akhirnya memukuli Reval.

Reval ikut menjadi korban amuk massa oleh warga Pekon Sukaraja. Padahal, antara Reval dan Syahyani alias Kuday tidak ada hubungan. Karena emosi warga yang sudah memuncak, akhirnya berujung amukan itu terhadap Reval.

“Ya hal inilah yang menyulut terjadinya penyerbuan ke Pekon Sukaraja oleh massa gabungan dari beberapa pekon yang ada di Kecamatan Semaka, massa tidak terima terhadap tindakan yang sudah dilakukan oleh warga Pekon Sukaraja yang memukuli Reval tanpa sebab,” jelas dia.

Massa saat itu pertama hanya menyerbu dan membakar rumah milik seorang warga bernama Japan warga Pekon Sukaraja, sebab Reval dihajar beramai-ramai di halaman rumah tersebut.

“Aksi anarkis massa tak berhenti di rumah Japan saja, massa yang menyerang Pekon Sukaraja terus berdatangan dan bertambah hingga ribuan orang. Mereka merusak dan membakar rumah warga lainnya di Pekon Sukaraja. Aksi pengrusakan dan pembakaran rumah warga Pekon Sukaraja terjadi hingga tiga kali, pertama terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, aksi kedua pada pukul 21.00 WIB, Rabu (30/7/2014) dan aksi yang ketiga pada Kamis (31/7/2014) pukul 02.00 WIB,” kata Kapolres.

Post Top Ad