MESUJI - Tim reaksi cepat (TRC) penanggulangan kesulitan air bersih Pemkab Mesuji kembali menemukan sumur bor lama peninggalan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Sumur bor itu dibuat pada tahun 1997 dan kini tidak digunakan lagi.
Bupati Mesuji Khamamik mengatakan umumnya air di wilayah Mesuji Timur tidak bisa dikonsumsi karena rasanya payau. Pada musim kemarau airnya terasa asin dan pada musim hujan airnya berubah menjadi masam.
Untuk mengatasi kesulitan air bersih, mantan anggota DPRD Lampung itu menginstruksikan kepada tim reaksi cepat penanggulangan bencana Mesuji untuk melakukan inventarisasi sumber-sumber air.
"Tim reaksi cepat telah menemukan titik-titik sumur bor buatan yang lama. Sumur bor itu tidak digunakan warga karena rasanya payau," jelasnya, kemarin.
Setelah melakukan inventarisasi terhadap sumur bor, TRC melakukan penyedotan air di sumur bor dan melakukan pengurasan. Air dari sumur bor yang telah dikuras tersebut kemudian diambil sampelnya untuk diteliti di Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Mesuji.
"Air yang berasal dari sumur bor itu diambil sampelnya untuk diteliti kandungannya. Kita tengah mencari teknologi yang tepat untuk mengubah air payau itu menjadi air layak konsumsi," kata dia.
Sementara, Kepala Kampung Pangkalmas Jaya Dirun mengatakan sumur bor sebelumnya digunakan oleh warga untuk MCK (mandi cuci kakus). Namun pada tahun 2007 lalu, besi pipa casing sumur bor hilang dicuri maling. Setelah kecurian besi itu, sumur bor terbengkalai.
Untuk itu, ia meminta kepada Pemkab Mesuji untuk mengoperasionalkan sumur bor lama itu lagi agar bisa dimanfaatkan oleh warga kembali. "Saya berharap Bapak Bupati bisa mengaktifkan sumur bor lama itu lagi. Tapi supaya bisa dikonsumsi, perlu ada pengolahan airnya," ujarnya.
Warga Pangkalmas Jaya mendapatkan suplai air bersih dengan cara membeli seharga Rp 250 perliternya. Untuk mengatasi kesulitan air bersih yang melanda Kecamatan Mesuji, Mesuji Timur dan Rawajitu Utara, Pemkab Mesuji memberikan bantuan air bersih yang dibawa ke desa-desa yang mengalami kekeringan. (gan/lan)
