 |
| Dahlan Iskan |
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, mengganti direktur utama (dirut) dua perusahaan plat merah, yakni PT Jamsostek (Persero) dan PT Dirgantara Indonesia (DI). Dari dua perusahaan itu, baru dirut PT Jamsostek yang diumumkan pergantiannya, yakni dari Hotbonar Sinaga, digantikan oleh Elvyn G Masassya. Sementara dirut PT DI akan diumumkan pekan depan.
Dahlan mengatakan, Surat Keputusan (SK) penggantian dirut PT Jamsostek akan dikeluarkan secepatnya. “Penandatanganan SK akan saya lakukan besok (hari ini,red). Tidak hanya dirut yang akan saya ganti, tetapi juga bagian-bagian lain. Ini semua untuk mendukung kinerja Jamsostek ke depannya,” katanya di Jakarta, Selasa, (7/8).
Dipilihnya Elvyn G Masassya sebagai dirut Jamsostek, karena yang bersangkutan piawai mengelola investasi dan memahami rencana terbentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sebelumnya, Elvyn pernah menjadi komisaris PT Bank Bali, direktur PT Bank Permata Tbk, Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan direktur PT Tuban Petrochemical Industries.
Sebelum ditunjuk sebagai dirut, pria kelahiran Medan ini menjabat Direktur Investasi di Jamsostek. “Pergantian tersebut dilakukan agar perusahaan-perusahaan BUMN dapat memiliki kinerja yang bagus dan bebas dari intervensi,” tambah Dahlan.
Untuk PT DI, Dahlan akan melakukan perombakan direksi pada pekan depan. ”Perombakan akan saya lakukan pada waktu satu minggu ke depan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan tim yang kuat dan kompak,” terang mantan Kepala Biro Majalah Berita Mingguan (MBM) Tempo untuk wilayah Indonesia Timur itu.
Kepala Humas PT Jamsostek Eben mengatakan, sejauh ini belum ada pemberitahuan dari Kementerian BUMN terkait pergantian direksi di tubuh Jamsostek. “Tidak ada pembicaraan sebelumnya dari bapak Dahlan. Lagi pula kan SK-nya belum ada dan belum diputuskan, jadi seharusnya belum ada penggantian,” terangnya.
Dia menambahkan, masa jabatan dirut PT Jamsostek yang dipegang oleh Hotbonar Sinaga sudah habis sejak Januari lalu. Sebelumnya, Hotbonar sudah menjabat selama lima tahun, namun diperpanjang enam bulan sampai Maret, karena adanya penyelenggaraan BPJS Ketenagakerjaan. “Transformasi (pergantian) ini sah-sah saja dilakukan untuk membawa Jamsostek menjadi lebih baik,” ujarnya. (wmc/een)
