LAMPUNG BARAT - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terus mengkaji rencana pembuatan peraturan bupati (perbup), tentang pemakaian jilbab bagi pelajar muslim di wilayah tersebut. Bahkan, Bupati Lambar Mukhlis Basri mewacanakan pemakaian jilbab itu juga dibisa diterapkan bagi seluruh wanita muslim.Hal tersebut disampaikan bupati saat menghadiri pengajian akbar peringatan milad (hari kelahiran) Aisyiyah ke 98, di Kelurahan Kota Pasar Krui, Pesisir Tengah, yang dihadiri sekitar 1000 majelis, kemarin (13/6). Kegiatan itu dihadiri ketua Aisyiyah Cabang Lambar, Nurul Hasanah, Kadis Pertambangan, Indra Kesuma, kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP), serta Kabag Humas dan Protokol Pemkab Lambar, Burlianto.
“Masyarakat Lampung Barat yang selama ini kental dengan nuansa agamis, harus terus dipertahankan,” papar bupati. Untuk itu, lanjut Mukhlis, pihkanya terus berupaya mendukung cirri khas masyarakat Lambar, yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, dengan berbagai peraturan yang mengarah pada upaya mempertahankan nuansa tersebut.
Adapun upaya itu, terus bupati, adalah dengan mengonsep pemberlakukan perbup mengenai pemakaian jilbab bagi pelajar muslim, yang tidak menutup kemungkinan akan juga di berlakukan bagi kaum ibu-ibu muslim di wilayah tersebut. "Pemkab Lambar masih mengkaji wacana pemakaian jilbab bagi kaum ibu-ibu di Lambar. Jika nantinya dinilai memiliki dampak yang positif, maka mungkin dijadikan perbup," kata Mukhlis.
Digulirkannya wacana pembuatan perbup pemakaian jilbab tersebut, sambung dia, juga didukung dengan upaya pembekalan bagi masyarakat sejak dini oleh pemkab, melalui program yang bersentuhan dengan keagamaan, seperti pengguliran insentif bagi guru mengaji dan pemberangkatan umroh bagi warga berprestasi dalam bidang masing-masing. "Pemimpin itu hanya mengambil kebijakan. Bagaimana kebijakan di setiap bidang dampaknya bersentuhan dengan masyarakat dan memiliki tujuan jangka panjang. Itu yang coba saya terapkan sebagai bupati," ujar Mukhlis. (esa/fik)
