MEDIA ONLINE - Foto ini, sekilas tampak biasa saja, memperlihatkan seorang perempuan memberi makan beberapa anjing. Tapi, momen yang diambil di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini dibagikan banyak orang dan memicu perdebatan di media sosial.
Foto -yang diunggah Desy Marlina (32) asal Lombok tengah di akun Facebook pribadinya itu- diambil dalam kegiatan rutin memberi makan anjing-anjing liar.
Unggahan ini dibagikan lebih dari 2.000 kali dan menjadi bahan pembicaraan terutama terkait boleh tidaknya perempuan Muslim memegang, menyentuh, dan memberi makan anjing.
"Awalnya senang banyak yang share, karena saya pikir orang-orang banyak datang ambil anjing-anjing ini," kata Desi, yang mengaku telah memberi makan anjing liar sejak 1999 lalu, ketika dirinya mulai bekerja dan mendapat penghasilan sendiri, seperti dilansir laman BBCindonesia, Kamis (16/6/2016).
"Tapi setelah saya baca lagi (komentar-komentarnya), kok jadi orang jadi bertengkar (di media sosial), saya sedih."
"Ini urusan saya dengan anjing di luar kata iman, tapi di dalam kata amal. Ini masalah perasaan, masalah nyawa. Tapi orang mengaitkannya dengan agama," katanya.
Sejumlah komentar mempertanyakan mengapa perempuan Muslim memberi makan anjing, yang liurnya dianggap najis. Sebagian lagi menuduhnya 'merusak nama baik Islam' melalui foto-fotonya itu.
"Lebih kelihatan mbak ini pencitraan membawa nama agama Islam. Kalau memang berniat baik jangan pamer begini...," kata akun lain dengan nama Lalu Ahmad Husnan Habib.
Namun, banyak orang yang menyampaikan dukungan.
Akun Facebook bernama Ekasari Kartika mengatakan, "Saya juga Muslim dan saya pelihara empat ekor anjing, semua saya sayangi seperti anak saya walaupun mereka seekor anjing."
"Saya juga Muslim, di rumah ada dua anjing dewasa dan ada sebelas anak anjing. Saya enggak peduli sama tetangga yang nyinyir tentang anjing-anjing saya," kata Nanik Tri Rahayu dalam unggahan yang dibuat sebuah grup pecinta anjing.
Akun Facebook bernama Ekasari Kartika mengatakan, "Saya juga Muslim dan saya pelihara empat ekor anjing, semua saya sayangi seperti anak saya walaupun mereka seekor anjing."
"Saya juga Muslim, di rumah ada dua anjing dewasa dan ada sebelas anak anjing. Saya enggak peduli sama tetangga yang nyinyir tentang anjing-anjing saya," kata Nanik Tri Rahayu dalam unggahan yang dibuat sebuah grup pecinta anjing.
Desi
mengatakan anjing-anjing yang diberi makan bukannya anjing miliknya
tetapi anjing liar yang berada sekitar 20-30 km dari rumahnya.
"Ada sekitar 40 ekor kucing di rumah, anjing ada empat ekor di belakang rumah karena dia melahirkan di sana. Tapi anjing yang saya beri makan itu jauh dari rumah, ada 10 anjing kecil dan yang besar 12 ekor," katanya.
Dia mengatakan banyak anjing liar di jalan-jalan di Lombok tengah, wilayah yang kebanyakan warganya Muslim. Sejumlah laporan menyebut banyaknya anjing liar telah merepotkan bandara lokal.
Mereka dilaporkan terpaksa meracun dan menembak anjing-anjing tersebut yang berkeliaran di landasan pacu. (*)
"Ada sekitar 40 ekor kucing di rumah, anjing ada empat ekor di belakang rumah karena dia melahirkan di sana. Tapi anjing yang saya beri makan itu jauh dari rumah, ada 10 anjing kecil dan yang besar 12 ekor," katanya.
Dia mengatakan banyak anjing liar di jalan-jalan di Lombok tengah, wilayah yang kebanyakan warganya Muslim. Sejumlah laporan menyebut banyaknya anjing liar telah merepotkan bandara lokal.
Mereka dilaporkan terpaksa meracun dan menembak anjing-anjing tersebut yang berkeliaran di landasan pacu. (*)