Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) |
MEDIA ONLINE - Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengomeli jajaran Badan
Penanggalan Bencana Daerah (BPBD) DKI dalam rapat dengar pendapat soal
banjir. Ahok kesal lantaran BPBD tak menjalankan fungsi penanggulangan.
Peran yang dilihat Ahok selama ini, BPBD hanya mengonfirmasi titik-titik genangan melalui media sosial Twitter.
"Maksud
saya, kan nama Anda kan Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
penanggulangan toh. Anda bisa kerja enggak? Enggak juga, dilempar ke
dinas penanggulangan, damkar. Hobi nge-twitt, enggak apa-apa, bagus.
Supaya PU (Pekerjaan Umum) bisa bekerja. Tapi udah nge-twitt banjir,
sudah kagak banjir, dia kagak nge-twitt tuh," kata Ahok di Balai Kota
DKI Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Meskipun
menyajikan informasi mengenai titik genangan dan banjir, BPBD tidak
kemudian memperbarui informasi saat air surut. Hal ini menyebabkan dinas
terkait sulit untuk mengukur tingkat keberhasilan penanggulangan
banjir, seperti dilansir Okezone.
"Jadi
kalau gitu, kerja lu apa BPBD, lu maunya apa? Itu yang saya tanya sama
dia. Nanggulangin juga kagak, bukan lu juga. Cuma istilahnya kayak koran
merah, lemparin (informasi) banjir, 10 centimeter (cm) juga lemparin,
apalagi 100 cm. Begitu surut dua jam, enggak lemparin (informasi) lagi,"
ungkap dia.
Ahok
menuturkan bahwa sebagai badan penanggulangan, seharusnya bisa bekerja
baik sebelum maupun sesudah banjir melanda. Jangan sampai, lanjut Ahok,
BPBD hanya menyerap dan menyampaikan informasi soal bencana, dan tidak
mengurusi kondisi setelah bencana terjadi.
"Dia cuma tahu bencana doang. Begitu selesai enggak tahu, gila juga gua pikir. Saya lihat SOP-nya," ujar Ahok (*)