Basuki Hadimuljono |
JAKARTA - Empat menteri ekonomi kini tengah sibuk menggolkan proyek percepatan pembangunan kawasan Lampung dan Sumatera Selatan (Sumsel), terutama jalan tol Trans Sumatera serta pengembangan infrastruktur di pelabuhan Merak dan Bakauheni. Koordinasi pun melibatkan dua pejabat daerah, yakni Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin.
Empat menteri tersebut yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.
Dalam rapat rutin ini, kata Rini, dibahas mengenai program prioritas pemerintah untuk membangun jalan tol Trans Sumatera serta sarana pendukung, termasuk pelabuhan feri di Merak dan Bakauheni.
"Salah satu program Presiden pada kuartal I tahun ini diharapkan sudah mulai dibangun tol Trans Sumatera mulai dari Bakauheni. Kegiatan ini berada di tangan Menteri Pekerjaan Umum," ujar dia saat Konferensi Pers di kantornya di Jakarta, Senin (23/2/2015).
Lebih jauh dijelaskan Basuki, pihaknya mengejar pembangunan kawasan ekonomi Merak, Banten, Bakauheni, Lampung, Palembang, Sumatera Selatan sampai Tanjung Siapi-api. Tanjung Siapi-api ini akan menjadi salah satu deep sea port atau simpul program laut dalam Nawacita Presiden Jokowi.
Dia menyebut, proyek percepatan pembangunan Lampung dan Sumsel, pertama tentang kawasan mulai dari pintu keluar tol Merak, Pelabuhan Merak, Bakauheni sampai Tanjung Siapi-api. Pemerintah akan membangun empat lajur tol dengan satu median di tengah.
"Dananya Rp 23 miliar sudah ada di DIPA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jadi April ini kemungkinan sudah tandatangan kontrak dan bisa langsung dikerjakan," paparnya. Kedua, sambung Basuki, modernisasi pelabuhan Merak dan Bakauheni.
Dalam pelaksanaannya, tugas ini diserahkan pada ASDP yang sudah memiliki desain. Proyek ini akan dilengkapi listrik, jalan tol dan kereta api dengan anggaran senilai Rp 110 miliar dari Kementerian PU-Pera.
"Dana Rp 110 miliar di PU-Pera merupakan bagian dari anggaran Rp 5 triliun penyediaan lahan di kementeriannya. Gubernur Lampung bertugas untuk mengurus pembebasan lahan. Pembebasan lahan di Sumsel sudah 100 persen, lelangnya oleh BPJT," paparnya, seperti dilansir Liputan6.
Dia merinci, proyek pelebaran jalan keluar tol Merak sebesar Rp 23 miliar, pengembangan Pelabuhan Merak sekira Rp 8 triliun, Bakauheni Rp 2,5 triliun untuk penambahan 10 dermaga. Sementara proyek jalan tol-Bakauheni-Palembang membutuhkan investasi Rp 53 triliun. Basuki mengaku, sebagian ruas jalan tol tersebut akan digarap PT Hutama Karya dengan menggandeng BUMN atau investor lain.
"Kami akan laporkan progres ini ke Bapak Presiden sehingga groundbreaking (pelabuhan Merak-Bakauheni dan tol Bakauheni-Terbanggi Besar) mungkin terlaksana April ini. Tapi semuanya tergantung Menteri BUMN dan Presiden," tegasnya. (*)