Tak Ada Wakil, Novel Mundur di Pilkada Bandar Lampung - MEDIA ONLINE

Hot

Wednesday, January 28, 2015

Tak Ada Wakil, Novel Mundur di Pilkada Bandar Lampung

Novellia Yulistin Sanggem

BANDAR LAMPUNG - Aktivis perempuan, Novellia Yulistin Sanggem, menyatakan mundur dari pencalonan wakil wali kota di Pilkada Bandar Lampung. Sedianya, ia berpasangan dengan Maruli Hendra Utama. Novel beralasan, konstelasi politik terus berubah dan Perppu Pilkada yang telah disetujui DPR menyebut tidak ada pemilihan wakil kepala daerah. 

"Itu alasan saya mundur, serta beberapa hal yang tidak bisa saya utarakan seluruhnya," kata Novellia Yulistin dalam rilis yang diterima redaksi, Rabu (28/1/2015).

Pada 1 Juni 2014, pasangan yang dikenal dengan nama 'Marvel' (Maruli-Novel) mendeklarasikan maju dari jalur independen sebagai calon walikota dan wakil walikota pada Pilkada Bandar Lampung 2015. Novel menjelaskan kembali alasan dirinya ikut berkompetisi. Sebagai aktivis yang membela kaum miskin, dia ingin mengubah stigma bahwa aktivis bukan cuma buruh ataupun 'kurir politik' yang mendukung seorang elite untuk menjadi kepada daerah.

"Ada keyakinan bahwa saya sebagai aktivis mampu maju bersama elite politik dan birokrasi. Kendala kawan-kawan aktivis bukan persoalan militansi gerakan. Mereka teruji, dari memimpin organisasi, mengikat emosional masyarakat lewat advokasi-advokasi, tetapi terkendala faktor keuangan," ujarnya.

Menurut Novel, bukan rahasia maju dalam Pilkada memerlukan dana yang cukup besar. Namun ketika melihat sosok Jokowi yang mampu menjadi Presiden RI, semangat Novel maju pada Pilkada Bandar Lampung semakin kuat.

"Keberhasilan Beliau menjadikan sebuah kekuatan bahwa sayapun pasti mampu. Bagaimana seorang aktivis biasa, dari kalangan orang biasa, perempuan biasa, dan saya sadar diri saya bukan siapa-siapa. Tetapi sebuah kebanggaan bagi saya mampu bersama tim, kawan-kawan perjuangan, basis gerakan mengumpulkan 30 ribu dukungan KTP tersebut," ungkapnya.

Diakuinya, dalam  mencari dukungan tersebut bukan pekerjaan yang mudah. Apalagi dukungan itu diberikan masyarakat Lampung tanpa imbalan.

"Setelah berbagai perenungan, diskusi bersama tim saya, maka saya dan tim memutuskan untuk tidak maju dalam pilkada 2015 dikarenakan konstelasi politik yang terus berubah, Perppu pilkada yang tidak memilih wakil kepala daerah serta beberapa hal yang tidak bisa saya utarakan seluruhnya," kata Novel lagi.

Namun, banyak hal yang dipetiknya dari pengalaman maju pada Pilkada Bandar Lampung. Menurut Novel untuk maju tidak ada hal yang tidak mungkin, Semua bisa dilakukan asal  punya ikatan  emosional dengan basis yang dijaga dan dipelihara.

"Faktor uang bukan segalanya, saya telah membuktikan mencari dukungan KTP tanpa transaksional dengan masyarakat. Tetapi memang segalanya membutuhkan uang. Oleh karena itu saya menyampaikan maaf sebesar-besarnya, kepada Maruli Hendra Utama karena mundur dari arena pertarungan di pilkada Bandar Lampung 2015," kata Novel, seperti dilansir RMOL.

Dia mengakui banyak ilmu yang diajarkan Maruli kepadanya dan ilmu itu tidak bisa didapatkan dari buku ataupun sekolah. Tak ketinggalan kepada semua tokoh di Lampung, teristimewa kepada Kepala Marga Megou Pak Tulangbawang  Wanmauli Sanggem. Peran ayahnya tersebut sangat besar dalam motivasi Novel untuk maju.

"Sebagai anak adat, Bapak selalu memberikan motivasi agar saya tidak takut dan tidak gentar dalam menghadapi pertarungan apapun dan dimanapun," demikian Novel. (*)

Post Top Ad