Mayjen (Purn) Saurip Kadi (kiri) dan Trubus, warga Mesuji, Lampung, di DPR tahun 2011 lalu. (ist) |
JAKARTA - Staf Ahli Bidang Khusus Menhankam Mayor Jenderal (Purn) TNI Saurip Kadi meminta para komisioner KPK tidak lagi mengajak masyarakat untuk menghimpun kekuatan, guna membela salah satu komisionernya.
Sebab, menurut dia, penangkapan yang dilakukan oleh Bareskrim Mabes Polri terhadap komisioner KPK yang diindkasikan bersalah, bukanlah upaya untuk melemahkan KPK secara lembaga.
"Jadi, komisioner KPK janganlah menggerakkan rakyat, karena ini bukan masalah KPK secara lembaga tetapi hanya komisionernya," ujar Saurip Kadi, saat menjadi pembicara dalam diskusi di Menteng, Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Menurut Saurip Kadi yang pernah menjadi pendamping perambah di Register 45, Mesuji, Lampung itu, ajakan pimpinan KPK tersebut tidak menutup kemungkinan akan berindikasi kericuhan.
"Yang pastinya akan membuat negara ini jadi bernanah dan kolaps," tukasnya, seperti dilansir Skalanews.
Untungnya, menurut Saurip Kadi, langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidaklah terburu-buru. Dia berpendapat, ada yang men-setting konflik ini, untuk menjebak Jokowi sebagai kepala negara.
"Bisa saja ini hanya sarana jebakan untuk Jokowi dari kapital-kapital hitam. Yang mengatur skenario akan hal ini, seolah-olah ini adalah hal yang alami," tudingnya. (*)