BPS: Siomay Sumbang Andil Inflasi di Bandar Lampung - MEDIA ONLINE

Hot

Friday, January 2, 2015

BPS: Siomay Sumbang Andil Inflasi di Bandar Lampung


LAMPUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat Kota Bandar Lampung pada Desember 2014 mengalami inflasi 2,72 persen yang merupakan angka tertinggi sepanjang tahun 2014.

"Seluruh kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi Kota Bandar Lampung," kata Kepala BPS Lampung Adhi Wiriana, Jumat (2/1/2014). 

Tujuh kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi itu, yakni transpor, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil sebesar 0,93 persen; kelompok bahan makanan 0,66 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,52 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,50 persen.

Kemudian, kelompok kesehatan 0,08 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,02 persen; dan kelompok sandang sebesar 0,01 persen.

"Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi, di antaranya bensin, cabai merah, tarif listrik, angkutan dalam kota, beras, air kemasan, angkutan antarkota, tukang, roti manis, dan siomay," jelas Adhi, seperti dilansir skalanews.com.

Berdasarkan penghitungan indeks harga konsumen (IHK), kata dia, inflasi Kota Bandar Lampung terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik 0,33 persen; kelompok bahan makanan naik sebesar 2,85 persen; kelompok kesehatan memberikan andil 2,01 persen.

Selanjutnya, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar yang naik sebesar 1,95 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,23 persen; dan kelompok sandang naik 0,19 persen.

"Inflasi Kota Bandar Lampung berada di peringkat ke-22 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 4,53 persen, sedangkan inflasi terendah di Meulaboh yang tercatat 1,17 persen," kata Adhi.

Kota Bandarlampung, pada bulan Desember 2014 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) dan inflasi 'year on year' (yoy) adalah sebesar 8,36 persen. (*)

Post Top Ad