 |
| Kantor Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Kota Bandar Lampung. (ist) |
BANDAR LAMPUNG - Para pegawai di lingkungan Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Kota Bandar Lampung melakukan tamasya ke Bandung, Jawa Barat, selama tiga hari mulai Jumat hingga Minggu (8-10/5/2015). Karena itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Bandar Lampung, Dedi Yuginta, meminta pihak Inspektorat memeriksa anggaran biaya yang digunakan para pegawai BPMP tersebut.
"Kalau ternyata sumber dananya berasal dari APBD harus dipertanggungjawabkan. Sumber dananya harus diperiksa, karena hampir seluruh pegawai BPMP berangkat. Kalau ternyata menggunakan dana APBD, saya rasa itu sudah masuk kategori penyimpangan. Harus diusut dan dipertanggungjawabkan," kata Dedi, Jumat (8/5/2015).
Sementara, Kabid Permodalan BPMP Kenderi mengatakan keberangkatan para pegawai dan pejabat BPMP dalam rangka refreshing, menggunakan bus, dan berangkat Jumat malam, sehingga tidak mengganggu pelayanan.
"Seluruh pegawai BPMP akan pergi ke Bandung malam ini, naik bus, cuma mau jalan-jalan sekaligus refreshing," kata Kenderi, Jumat malam, seperrti dilansir Lampost.
Namun, Kenderi membantah jika kepergian pegawai BPMP ke Bandung menggunakan dana APBD karena semua biaya hasil 'patungan atau sokongan' para pegawai.
"Dana ini pakai uang pribadi. Kami sudah menabung selama setahun. Hari Minggu kita sudah pulang," jelasnya. Kenderi berharap kepergian pegawai BPMP ke Bandung tidak menjadi polemik, karena semua itu bertujuan meningkatkan motivasi kerja para pegawai.
"Kegiatan tur ini untuk mempererat silaturahmi, sekaligus refreshing biar meningkatan motivasi pegawai," ujar dia. (*)
