LAMPUNG - Titik-titik rawan longsor yang berjumlah 17 titik di Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Provinsi Lampung, pada musim penghujan ini mulai mengancam wilayah tersebut. Hujan deras masih terjadi pada Minggu (28/12/2014), sehingga kendaraan yang melintas di jalur kabupaten yang berbukit tersebut harus waspada.
Hingga Senin (29/12/2014), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar memetakan terdapat sedikitnya 17 titik rawan longsor, di antaranya di jalur Bukit Kemuning (Kabupaten Lampung Utara) - Liwa (ibukota Kabupaten Lambar) terdapat 10 titik.
Kecamatan Sumber Jaya ada empat titik rawan longsor, Kecamatan Belalau tiga titik, Kecamatan Sukau tiga titik. Selain itu, rawan longsor juga mengancam jalur Liwa - Suoh dan Liwa - Krui (Kabupaten Daerah Otonomi Baru Pesisir Barat). Di jalur ini, terdapat belasan titik rawan longsor karena berada di jalur perbukitan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri sudah meminta kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerja Umum, untuk menyiapkan sejumlah alat berat di lokasi rawan longsor daerah yang dipimpinnya.
"Kabupaten ini 'langganan' longsor kalau musim hujan, jadi harus siap alat berat," katanya, seperti dilansir republika.co.id.
Kawasan Lambar, berada di bagian barat Provinsi Lampung. Daerah ini dapat ditempuh dari Bandar Lampung lewat jalur jalan nasional Bukit Kemuning - Liwa dengan lama perjalanan lima sampai enam jam.
Kawasan Lambar, berada di bagian barat Provinsi Lampung. Daerah ini dapat ditempuh dari Bandar Lampung lewat jalur jalan nasional Bukit Kemuning - Liwa dengan lama perjalanan lima sampai enam jam.
Jalur
lain yakni jalan lintas barat (pesisir baraty Pulau Sumatera) dari
Bandar Lampung menuju Krui (ibukota Kabupaten Pesisir Barat), hingga
menuju Provinsi Bengkulu. Medan jalan ini selain berbukit dan berjurang,
juga ada yang rawan banjir. (*)
