UTAH -
Ilmuwan di Utah mengatakan menemukan "paman buyut" Tyrannosaurus rex,
pemangsa dengan tengkorak tebal dan bergigi besar, yang dijuluki "raja
pemburu".
Tulang
belulang dinosaurus sepanjang 7,3 meter itu, sedikit lebih kecil
daripada T.rex dan sekitar 10 juta tahun lebih tua, diungkapkan ke
publik di Natural History Museum, Utah, di Salt Lake City pada Rabu
(6/11/2013) dan pengumuman penemuan spesies itu disiarkan dalam jurnal
ilmiah Plos One.
Para ilmuwan berharap penemuan itu akan membantu pemahaman mengenai ekosistem predator tersebut.
Ditemukan
oleh pekerja Biro Federal Manajemen Pertanahan di timur Utah pada 2009,
ilmuwan menamakan binatang tersebut sebagai Lythronax argetes, atau
"raja pemburu" karena giginya yang besar dan penampilan dominan sebagai
pemangsa.
"Penemuan
Lythronax menarik mundur evolusi kelompok yang menurunkan T.rex,
sesuatu yang tidak kita pahami sebelumnya," kata Mark Loewen, pakar
geologi pada Universitas Utah yang memimpin penggalian dinosaurus baru
ini.
"Lythronax seperti paman buyut T.rex," katanya.
Pakar
paleontologi sebelumnya memperkirakan bahwa anggota keluarga dengan
karakteristik seperti T.rex -badan besar, lengan kecil, tengkorak tebal,
dan mata lurus ke depan- berumur 70 juta tahun, namun Lythronax
memperlihatkan tanda bahwa ia setidaknya berumur 80 juta tahun.
Seperti
kerabatnya, Lythronax diyakini merupakan pemangsa utama pada masanya,
tersebar dari Meksiko hingga Alaska, termasuk sebagian Utah, pada fasa
Campanian periode Cretaceous akhir.
"Hal
yang menarik adalah penemuan ini menunjukkan bahwa tyrannosaurus
terakhir yang diketahui berada di wilayah selatan Amerika Utara bukannya
Asia atau Amerika Utara jauh seperti diduga sebelumnya," kata Andrew
Farke, kurator museum paleontologi Raymond M Alf di Claremont,
California.
Foto
sisa fosil dari spesies baru ditemukan itu dikirim ke Loewen dan timnya
segerea setelah ditemukan di selatan monumen nasional Grand Staircase
Escalante di perbatasan Utah-Colorado.
Tim
tersebut membutuhkan waktu dua tahun untuk mengumpulkan, mengawetkan,
dan menyusun kembali tulang belulang itu. Kemudian mereka menuju lokasi
dimana tulang spesies keluarga T rex ini dipelajari, termasuk di China,
Birmingham, Alabama, Washington DC, dan New York.
"Penemuan
semacam ini sangat menarik dan menggembirakan karena ini bukan saja
binatang dari era tersebut namun juga predator besar di masa itu," kata
pakar paleontologi Peter Roopnarine yang mempelajari ekologi periode
dinosaurus untuk Akademi Sains California.
Roopnarine mengatakan dengan mempelajari Lythronax akan terungkap lebih banyak lagi mengenai ekosistem pada masa hidupnya.
"Ini akan mengubah pemahaman kami mengenai sistem ekosistem tua ini," kata Roopnarine.