Stadion Pahoman. (ist) |
BANDAR LAMPUNG - Pengelolaan sejumlah aset milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung yang berada di Kota Bandar Lampung, seperti Stadion Pahoman, Lapangan Enggal dan Pasar Seni, dinilai belum optimal. Untuk itu, salah satu upaya dalam mengatasi hal tersebut, Pemkot Bandar Lampung mengajukan pengambilalihan kepemilikan aset itu dari Pemprov Lampung.
Diketahui, status aset tersebut milik Pemprov Lampung, tapi pengelolaannya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung.
"Karena itu, kita coba untuk mengalihkan status kepemilikannya," ungkap Asisten IV Bidang Administrasi Pemkot Bandar Lampung, Eddy Santoso, Minggu (22/2/2015). Menurut pria yang juga pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Bandar Lampung ini, dengan pemindahan kepemilikan, pemkot akan lebih leluasa dalam pengelolaan aset tersebut.
Selama ini, pengelolaan aset daerah belum optimal, padahal potensinya besar. Jika jadi dipindahtangankan, selain perbaikan tata kelola, Pemkot Bandar Lampung juga berencana menambah anggaran untuk pembiayaan aset-aset tersebut.
"Kalau Pemprov Lampung jadi menyerahkan, pemkot akan lebih nyaman dalam pengelolaannya dan hasilnya juga akan lebih baik," jelas Eddy. Untuk anggaran pemeliharaannya, lanjut dia, akan ditambah. Ada juga wacana pembangunan lebih lanjut, guna mengembangkan aset-aset tersebut.
"Selama ini kan tidak bisa, sebab pemkot statusnya hanya sebagai pengelola," tukas Eddy Dia mengungkapkan jika pihak Pemkot Bandar Lampung sudah mengajukan surat resmi, terkait pemindahan kepemilikan aset-aset tersebut.
Sementara, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung, Ferry Yusticia, membenarkan hal tersebut, seperti dilansir Harianlampung.
"Ya, sudah kami ajukan, mudah-mudahan bisa disetujui," katanya.
Menurut Ferry, tindakan tersebut menunjukkan komitmen pemkot membenahi sektor kesenian di Kota Tapis Berseri. Pengelolaan aset daerah yang lebih baik akan membantu perkembangan seni budaya, serta mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor ekonomi kreatif.
"Selama ini potensi itu tak digarap maksimal," terang Ferry. (*)